Dr Reuben Wong adalah ahli gastroenterologi dengan sub-spesialisasi minat pada gangguan refluks dan menelan, Irritable Bowel Syndrome (IBS), usus mikrobiota, sembelit kronis dan diare, serta skrining kanker usus besar. Ia juga menjabat sebagai Associate Professor (Adjunct) di NUS dan Visiting Consultant di NUH.

Dr Wong memperoleh MBBS (NUS) pada tahun 1998 dan bekerja penuh waktu di sektor publik selama 18 tahun. Dia adalah Anggota Akademi Kedokteran (Singapura) dan Anggota Royal College of Physicians (Edinburgh). Dr Wong juga berdiri di antara beberapa ahli gastroenterologi dari Asia untuk diberikan beasiswa oleh American Gastroenterological Association. Dr Wong dianugerahi beasiswa Departemen Kesehatan untuk mengikuti pelatihan sub-spesialisasi di University of North Carolina Center untuk Gangguan Fungsional Gastrointestinal dan Motilitas. Sekembalinya, ia memimpin layanan Gastroenterologi Fungsional dan membangun pendekatan pengobatan baru untuk IBS.

Sebagai Konsultan Senior dan Direktur Klinis Laboratorium Motilitas Gastrointestinal, Dr Wong memperkenalkan tes motilitas dan refluks baru ke Singapura, memungkinkan wawasan baru dalam diagnosis dan pengelolaan gangguan kerongkongan.

Dr Wong percaya bahwa praktik klinis harus berbasis bukti. Dia telah menulis banyak publikasi peer-review dan buku bab; dan secara teratur diundang sebagai dosen untuk berbicara dan memimpin sesi pada pertemuan dan lokakarya ilmiah internasional. Penelitiannya telah mengumpulkan penghargaan dan telah disajikan dan dikutip di konferensi internasional. Mencerminkan keahliannya, Dr Wong duduk di kelompok kerja kriteria diagnostik esofagus dan anorektal internasional, dewan penasihat medis dan komite nasional. Sebagai pendukung pendidikan dan pemberdayaan pasien, Dr Wong secara teratur menyumbang artikel media dan berbagi tentang kesehatan usus di radio dan televisi. Dia adalah Presiden IBS Support Group (Singapura) dan tetap menjadi penasihat. Berbekal bahasa Inggris, Mandarin, Bahasa Indonesia dan beberapa dialek, Dr Wong mampu menjangkau pasien dari semua lapisan masyarakat.

Di atas segalanya, Dr Wong menganggapnya sebagai hak istimewa untuk menjadi seorang dokter, di mana seni dan ilmu kedokteran setiap hari ditenun untuk cinta kemanusiaan.